BUDAYA ETIKA PADA PERUSAHAAN :

 

TUGAS BESAR ETIKA PROFESI
 
BUDAYA ETIKA PADA PERUSAHAAN
Studi Kasus : Skandal Emisi Karbon Volkswagen

 

 



 

Disusun Oleh:
 
Muhammad Addurrun Nafis. R
 21201003
 

 

 

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK TELEKOMUNIKASI
FAKULTAS TEKNIK TELEKOMUNIKASI DAN ELEKTRO
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM
2023

 



BAB I
LATAR BELAKANG

 

    Dalam beberapa dekade terakhir, konservasi  lingkungan yang berkelanjutan menjadi perhatian utama bagi berbagai negara. Fenomena alam seperti globalisasi dan polusi lingkungan seperti emisi telah menjadi perhatian besar bagi banyak lembaga perlindungan lingkungan dan PBB. Perhatian yang signifikan terhadap konservasi dan pelestarian lingkungan telah mendorong Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) untuk menguatkan kontrol emisi karena efek berbahaya dan mematikan dari nitrogen oksida, yang merupakan polutan yang ditemukan dalam gas buang kendaraan.

Skandal Volkswagen tahun 2015 adalah salah satu peristiwa paling mencolok dalam dunia otomotif dan industri manufaktur global. Skandal ini mengungkap praktik ilegal yang melibatkan manipulasi emisi gas buang pada kendaraan Volkswagen (VW) dan merek terkait, seperti Audi dan Porsche. Kejadian ini menciptakan kerusakan serius bagi citra perusahaan dan memunculkan pertanyaan krusial mengenai etika profesi dalam industri otomotif.

Skandal ini terungkap pada September 2015 ketika badan lingkungan Amerika Serikat, Environmental Protection Agency (EPA), mengumumkan bahwa VW telah menggunakan perangkat lunak yang menipu selama pengujian emisi gas buang. Perangkat ini membuat kendaraan VW tampak lebih bersih secara emisi saat diuji di laboratorium dibandingkan saat digunakan di jalan raya sehari-hari. Skandal ini menciptakan kontroversi besar dan menimbulkan pertanyaan etika tentang integritas perusahaan dan praktik bisnisnya.

Selama berdekade-dekade, VW dikenal sebagai salah satu produsen otomotif terkemuka di dunia. Mereka menempatkan diri sebagai pelopor teknologi ramah lingkungan dan kualitas terbaik dalam industri. Namun, dengan skandal ini, citra perusahaan terguncang, dan integritas perusahaan diragukan.

 

 

 

 

BAB II
PERUMUSAN MASALAH

 

Pada makalah ini terdapat sejumlah rumusan masalah sebagai berikut :

1.  Bagaimana manipulasi emisi gas buang oleh Volkswagen pada tahun 2015 melibatkan pelanggaran etika profesi dalam industri otomotif, terutama dalam hal informasi yang disediakan kepada konsumen dan dampaknya?

2.    Bagaimana dampak yang dialami oleh Volkswagen sendiri akibat kecurangan yang dilakukan?

 

 

 

BAB III
TINJAUAN TEORI

 

2.1      Sejarah Volkswagen

Sejarah Volkswagen dimulai pada tahun 1937 di Jerman, ketika perusahaan yang disebut "Deutsche Arbeitsfront" diberi tugas untuk menciptakan kendaraan yang terjangkau bagi setiap keluarga Jerman. Tak lama setelah itu, selama Perang Dunia II, pekerja dari kamp konsentrasi memproduksi mobil untuk tentara Jerman. Setelah perang berakhir, pabrik tersebut dikuasai oleh militer Inggris dan digunakan untuk memproduksi kendaraan "Volkswagen," yang dalam bahasa Jerman berarti "Kendaraan Rakyat" [1].

Tujuh dekade berikutnya, Volkswagen penuh dengan akuisisi dan beberapa pertempuran hukum yang akhirnya menghasilkan sebuah kerajaan otomotif yang mencakup 12 merek terkenal di seluruh dunia: Audi, Bentley, Bugatti, Lamborghini, Porsche, Ducati, Seat, Skoda, Scania, Man, VW Commercial Vehicles, dan Volkswagen. Pada tahun 2014, Volkswagen menjadi salah satu perusahaan otomotif terbesar dengan pangsa pasar global sebesar 13% untuk mobil penumpang. Mereka memproduksi 41.000 kendaraan setiap hari kerja di 119 pabrik produksinya. Pada tahun yang sama, mereka berhasil menjual 10,1 juta kendaraan [2].

2.2      Budaya Etika Volkswagen

Kode Etik Volkswagen menekankan tanggung jawab perusahaan untuk "continuous improvement of the environmental tolerability of our products" dan untuk "making ecologically efficient technologies available throughout the world" Ini adalah pedoman di seluruh Grup VW yang menguraikan strategi tanggung jawab global dan lokal perusahaan dan di mana setiap individu bertanggung jawab secara sama terhadap kepatuhan. Kode Etik yang ada menyatakan bahwa untuk mencapai tujuan menjadi perusahaan nomor satu di antara produsen otomotif dunia, mereka harus:

1. Bersikap secara bertanggung jawab, untuk keuntungan pelanggan, pemegang saham, dan karyawan,

2.  Patuh pada konvensi internasional, hukum, dan aturan internal sebagai dasar untuk kegiatan ekonomi yang berkelanjutan dan sukses,

3.   Bertindak sesuai dengan apa yang dideklarasikan dan

4.   Menerima tanggung jawab atas tindakan kami [3].

2.3      Kecurangan Tes Emisi

        Pada tanggal 18 September 2015, United States Environmental Protection Agency mengeluarkan pemberitahuan pelanggaran terhadap Clean Air Act kepada Volkswagen. Produsen otomotif tersebut terbukti telah memasang 'defeat devices' pada 482.000 kendaraan diesel di Amerika Serikat, kemudian terungkap mencapai 11 juta kendaraan di seluruh dunia. Perangkat tersebut mendeteksi saat mobil dikendarai dalam kondisi uji emisi dan hanya pada saat itu mengaktifkan kontrol emisi dan mematikannya  saat berkendara normal. Pada akhir tahun 2016, mobil Volkswagen yang dilengkapi dengan "defeat devices" akan menghasilkan polusi beracun tambahan yang secara langsung menyebabkan kematian dini sekitar enam puluh (60) individu hanya di Amerika Serikat. Dari tahun 2008 hingga 2015, 428.000 mobil diesel Volkswagen dan Audi memuntahkan nitrogen oksida empat puluh (40) kali lebih banyak daripada yang diizinkan oleh Undang-Undang Udara Bersih di Eropa. Para peneliti memperkirakan bahwa dalam enam (6) tahun, mobil diesel Volkswagen dan Audi akan menghasilkan 36,7 juta kg nitrogen oksida ke lingkungan. Nitrogen oksida adalah elemen utama dari partikulat dan materi kabut yang membuka jalan bagi berbagai penyakit, seperti penyakit jantung, kematian dini, bronkitis, serta penyakit pernapasan dan kardiovaskular. Para peneliti memperkirakan bahwa dampak signifikan dari nitrogen oksida yang dihasilkan oleh mobil Volkswagen mengancam 60 nyawa manusia pertahun dalam 10 hingga 20 tahun .[4].

2.4      Keterlibatan Pihak Dalam Kecurangan

Pertama, dilaporkan bahwa sembilan (9) manajer dihentikan sementara karena terlibat dalam penipuan. Ketua Volkswagen menyatakan bahwa salah satu alasan kelompok yang dihentikan ini terlibat dalam skandal etika ini adalah karena pola pikir di beberapa departemen perusahaan yang tidak mematuhi aturan.

Kemudian, berita menemukan bahwa meskipun beberapa insinyur dan teknisi Volkswagen memberi tahu atasan mereka tentang kegiatan manipulasi emisi pada tahun 2011, atasan mengabaikan peringatan tersebut. Selain itu, menurut Bode, posisi junior Volkswagen tidak terlibat dalam uji kecurangan, sementara akhirnya diumumkan bahwa sejumlah besar tenaga kerja manajer dan non-manajerial terlibat dalam skandal emisi diesel. Kelompok manajer yang dihentikan terdiri dari sembilan (9) manajer dari dewan pengawas, kontrol kualitas dan jaminan, perancang mesin, manajer pabrik, dan manajer sub-perusahaan seperti Porsche dan Audi. EPA menambahkan bahwa sekitar seratus (100) juta baris kode disertakan dalam setiap mobil, sementara dalam kasus Volkswagen defeat devices disematkan di antara jutaan kode yang tentu saja jauh lebih sulit untuk dideteksi [5].

2.5      Dampak Dari Skandal Emisi

            Dampak utama dari sebuah kecurangan yang tidak beretika ini adalah sebagai berikut :

1)     Mengancam kesehatan banyak orang

2)     Hilangnya bonus kerja karena sales menurun

3)     Kehilangan banyak pelanggan

4)     Jatuhnya saham Volkswagen sebesar milyaran dollar [6]

 

 

 

 

 

 


 

BAB IV
KAJIAN DAN ANALISIS

Sebagai sebuah perusahan yang besar, Volkswagen menunjukan bagaimana kerusakan yang besar bisa diakibatkan oleh kecurangan yang dibiarkan, selain itu dalam kasus Volkswagen sendiri menunjukan bahwa banyak perusahaan besar yang gagal untuk mematuhi etika profesi yang harusnya dianut oleh pekerja mereka.

Kasus ini menunjukan betaapa penting adanya sebuah kode etik profesi yang harus dipatuhi oleh para pemimpin sebuah perusahaan, dimana walaupun sebuah perusahaan yang sangat berambisi untuk menjadi sangat sukses dan terdepan tidak boleh melanggar moral – moral kemanusiaan, seorang pemimpin dalam perusahaan harus dapat mengerti apa yang terjadi pada bawahannya dan juga berlaku adil pada mereka.

Kecurangan ini bisa terjadi karena karena mahalnya biaya manufaktur serta tuntutan ekspetasi dari petinggi yang harus dipenuhi oleh para teknisi tanpa mengetahui kendala yang dialami. Jika saja kecurangan ini dihindari maka akan banyak kerugian yang bisa dihindari, seperti populasi emisi karbon yang diakibatkan oleh kendaraan VW selama beberapa tahun hingga jatuhnya keuangan VW yang mengakibatkan banyak pekerjanya yang harus kehilangan pekerjaan.

Selain berdampak pada pekerja dan lingkugan, akibat kecurangan ini akhirnya banyak pemegang saham yang mengundurkan diri karena merasa dirugikan, selain itu petinggi dari VW harus mengundurkan diri sebagai perwujudan permintaan maaf dari VW karena melakukan kecurangan besar.


BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

 

A.    Kesimpulan

1.    Sebuah perusahaan besar harus memiliki kode etik yang diikuti sebagai bentuk tanggung jawab bersama.

2.    Kerugian yang dialami oleh Volkswagen adalah sebuah dampak dari kecurangan atas kode etik yang dilanggar oleh perusahaan itu sendiri.

3.    Sebuah pelanggaran kode etik yang awalnya kecil dapat memberi dampak yang sangat luar biasa seperti kasus Volkswagen yang memiliki dampak internasional dengan kerugian yang besar.

B.   Saran

1.  Sebuah perusahaan besar seperti Volkswagen harus memperlakukan karyawannya sesuai dengan etika profesi.

2.  Dalam sebuah perusahaan sudah seharusnya karyawan yang senior mengajarkan untuk bertanggung jawab.

3.  Dalam makalah selanjutnya penulis harus lebih paham standar etika profesi pada tiap bidang.

 

 

 

 

 

 

 


 

DAFTAR PUSTAKA





[1] T. Bowler, "Volkswagen: From the Third Reich to emissions scandal," BBC, 2 Oktober 2015. [Online]. Available: https://www.bbc.com/news/business-34358783. [Accessed 9 November 2023].


[2] K. C. Britt Blackwelder, "The Volkswagen Scandal," University of Richmond, 2016.


[3] Volkswagen Group, "The Volkswagen Group: Code of Conduct," Volkswagen, Wolfsburg, 2019.


[4] U. S. E. P. Agency, "California notify Volkswagen of Clean Air Act violations/Carmaker allegedly used software that circumvents emissions testing for certain air pollutants," in United States Environmental Protection Agency Press, California, 2015.


[5] W. V. H. &. S. Boston, "Volkswagen Blames ‘Chain of Mistakes’ for Emissions Scandal," The Wall Street Journal, 2015.


[6] N. Mansouri, "A Case Study of Volkswagen Unethical Practice in Diesel Emission Test," International Journal of Science and Engineering Applications, vol. 5, no. 4, 2016.

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penggunaan Konstelasi Satelit Pada Jaringan IoT